23 Januari 2010

selalu dia

Merana lagi dengan sendiriku yang seperti tak pernah ada habisnya...
Hari-hari terasa hambar
Malam yang disusul pagi yang selanjutnya beranjak siang yang dijemput sore
Waktu hanya kuhabiskan tanpa kusadari, seolah aku bukanlah bagian darinya
Apa yang kutunggu? Jika dirimu telah luput dari harapan dan terbentanglah kekosongan di sekelilingku
Apa yang ku mau? Jika bahkan semua keinginan telah dikikis dengan kejamnya oleh kenyataan
Lama sekali.... seakan kisah tentangmu hanya berasal dari dongeng belaka
Rasaku tak terdefinisi, apakah ia masih bisa merasa dengan benar, aku tak tahu
Semua tentangmu telah membuatku gila!
Bahkan jauh lebih gila dari para penghuni RSJ
Berusaha realistis dan keep on going selalu kucoba
dari semula memang kukerahkan sebisa mungkin usaha untuk menghapusmu, menghapus sayang yang menyiksa ini
Apa dayaku jika tak bisa... tak ada siapapun yang bisa kusalahkan dengan keadaan ini
Bila rasa tak pernah salah, lantas tidakkah salah jika aku selalu mengusung kecenderungan hati padamu?
Jika cinta selalu benar, sebenar apakah cinta yang kupunya untukmu?
Otakku yang menyimpan berjuta memori, anehnya selalu otomatis menyimpan kenanganmu di tempat terbaik, di tumpukan tertinggi
Huh!!! Aku merasa menjadi amat melankolis dengan semua ini
Mencintamu membuatku lemah
Menyukaimu membuatku tak bisa berpaling
Mendambamu membuatku merasa seperti di ambang hidup dan mati
Aku benci, tapi tak bisa pergi
Aku lelah, tapi tak bisa henti
Karena kamu telah terlanjur membawa lebih dari separuh kewarasanku bersamamu
Jadi, pungutlah aku agar bisa utuh lagi
Tolehlah aku duhai penguasa hatiku!!!
Aku ingin bersamamu selalu, dalam buana nyata penuh warna...

Tidak ada komentar: